JAKARTA - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) terus bertekad meningkatkan kontribusi pendidikan nasional dengan memajukan riset dan teknologi di bidang energi baru dan terbarukan (EBT). Hal tersebut diwujudkan melalui penandatanganan naskah Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT PLN (Persero) di Auditorium Gedung Utama PT PLN di Jakarta, Selasa (10/1).
Ditandatangani bersama dengan 15 perguruan tinggi negeri (PTN) terbaik di Indonesia, ITS ditunjuk sebagai salah satu institusi pendidikan yang dinilai sukses berkontribusi aktif dalam target pengembangan potensi riset di Indonesia. Target yang difokuskan oleh ITS juga selalu menekankan pada energi transisi yang sejalan dengan tujuan utama PLN dalam memerangi dampak pemanasan global.
Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng IPU AEng menjelaskan bahwa kerja sama yang dilakukan oleh ITS dan PLN, baik riset energi maupun akademik memang sudah berjalan sejak lama. Namun, berbeda dengan kali ini, program yang didukung langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) ini dicanangkan untuk pengelolaan kerja sama yang terintegrasi dengan PT lainnya.
Baca juga:
Kodim 0826 Pamekasan Gelar Upacara 17an
|
Terintegrasinya sistem kerja sama riset yang mendukung tujuan nasional ini ditargetkan akan lebih sinergis dalam pengembangan energi di dalam negeri. Lebih lanjut, rektor yang biasa disapa Ashari ini menyampaikan, pemerintah juga telah mewanti-wanti agar institusi pendidikan dan industri harus merencanakan produksi EBT dengan baik untuk disalurkan kepada masyarakat. "Dengan demikian, pengembangan energi transisi akan berjalan dengan baik ke depannya, " ujarnya.
Lebih dari itu, Guru Besar Departemen Teknik Elektro ITS ini menyebutkan, keberadaan PT juga diharapkan lebih untuk memproyeksikan kebutuhan teknologi buatan mahasiswa. Bagi ITS sendiri, hal itu akan memanfaatkan pusat penelitian yang disesuaikan dengan potensi mahasiswa dan pengembangan PLN di ranah energi. "Kebutuhan ini akan menjawab pertanyaan masyarakat akan efisiensi penggunaan EBT, " tandasnya meyakinkan.
Sementara itu, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menambahkan, kerja sama pengelolaan energi transisi oleh berbagai PT akan dibarengi dengan program beasiswa oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Yakni dengan rancangan program yang menuju Indonesia Emas 2045 dalam peningkatan kualitas mahasiswa. "Target ini juga sejalan dengan program yang mendukung prioritas nasional di sektor riset public, " papar Darmawan.
Menurut Darmawan, beasiswa dalam pengembangan riset ini merupakan kesempatan yang baik bagi mahasiswa, sebab kuota yang diberikan oleh PLN juga sangat terbatas. Apalagi dengan perkembangan rentang waktu peralihan industri energi yang begitu pesat. “Hal tersebut tentunya akan memunculkan persaingan mahasiswa yang begitu ketat, ” ungkapnya.
Keberadaan PLN yang juga merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terbesar di antara perusahan di Indonesia juga bisa menjadi alasan khusus bagusnya tawaran beasiswa ini. Oleh karena itu, PLN sangat menginginkan partisipasi dari para mahasiswa untuk kemajuan bangsa, sesuai dengan target Indonesia di pengembangan energi transisi.
Keselarasan pengembangan riset dan beasiswa yang dipionirkan oleh PLN dan Kemendikbudristek ini diharapkan dapat menjawab tantangan pendidikan nasional. Integrasi pengembangan riset energi juga diharapkan dapat memantapkan karir lulusan berdasarkan program Leadership, Enrichment, dan Development (LEAD) yang melibatkan mentor profesional kepada para mahasiswa. (HUMAS ITS)
Reporter: Fauzan Fakhrizal Azmi